NEWS
Homeschooling & Pendidikan Alternatif
Kamis 19 Januari 2017

SETIAP anak memiliki hak sama untuk mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas sesuai tuntutan zaman. Sedangkan perkembangan zaman yang sulit dibendung, sedikit banyak telah menyisakan pilu dalam proses belajar-mengajar di sektor pendidikan. Katakanlah kasus bullying, pelecehan, tawuran, dan lainnya, yang semuanya menjadi kekhawatiran orang tua terhadap dunia pendidikan sekarang. Akhirnya, pendidikan alternatiflah yang menjadi pilihan.

Ya, homeschooling, sebuah layanan pendidikan alternatif, untuk menampung kebutuhan dan kehendak murid beserta walinya. Bagaimana tidak, kriminalitas yang membudaya di sekolah, membuat anak didik merasa ketakutan. Ia mengalami school phobia. Tentu problem itu bertolak belakang dengan apa yang selama ini diungkapkan oleh Mendikbud Anies Baswedan, bahwa pendidikan seharusnya menjadi sesuatu yang membahagiakan, bukan menjadi suatu beban.

Oleh karena itu, homeschooling hadir dengan penawaran konsep pendidikan yang berbeda. Adilistiono (2010) mendefinisikanhomeschooling sebagai pendidikan yang disenggarakan di rumah sebagai sekolah alternatif, yang menghendaki anak sebagai subjek dengan pendekatan secara at home. Homeschoolingsesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jelas menyatakan bahwa sistem pembelajaran ini dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat.

 

Tidak tanpa alasan, dengan homeschooling, tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran juga dapat terkontrol dengan baik. Sejak awal, potensi anak juga dapat tergali untuk kemudian dioptimalkan dengan baik. Ataupun dengan kehendak orang tua, potensi anak dapat direkayasa dengan pembelaran intens dan penanaman paradigma yang tepat. Proses belajar di rumah juga dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani anak, karena kehidupan luar semakin “tercemar”.

Homeschooling bukan berarti menjadi sistem mutakhir yang mampu menjawab problematika pendidikan nasional. Tentu ada kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan sistem pembelajaran di sekolah. Semua tergantug kebutuhan, situasi, dan kondisi anak beserta orang tua. Terpenting, pendidikan nasional harus dimaksimalkan, agar bangsa Indonesia berperadaban berkat sektor pendidikan. Bukan tidak mungkin, ketika pendidikan homeschooling dan pendidikan sekolah melahirkan generasi emas yang loyal terhadap negara.

Penawaran logis
Penawaran sistem pendidikan homeschooling memang cukup logis. Walaupun bernama homeschooling, bukan berarti prores belajar dilakukan di rumah secara terus-menerus. Dalam proses pendidikan ini, waktu dan tempat pembelajaran dilakukan secara fleksibel. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja sesuai kondisi, asalkan nyaman dan membahagiakan layaknya di rumah. Bahkan ada juga homeschooling majemuk (dua keluarga atau lebih) dan komunitas (banyak).

 

Sumber : Serambi Indonesia – 6 Juni 2015

RAPAT PLENO AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2024/2025
Rabu 18 Desember 2024
RAPAT PLENO AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2024/2025 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Desember 2024, dihadiri oleh guru--guru Homeschooling HSPG Solo.
Kegiatan Muatan Lokal dan Seni Budaya HSPG Solo
Rabu 18 Desember 2024
Jumat, 1 November 2024 siswa-siswi Homeschooling HSPG Solo melaksanakan  Kegiatan Muatan Lokal dan Seni Budaya.   Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap warisan leluhur.  Selain itu, etika dan perilaku siswa dapat di arahkan seperti tingkah
Kegiatan Vokasi Computer Class Jenjang SD
Rabu 18 Desember 2024
Kegiatan vokasi komputer siswa-siswi Homeschooling HSPG Solo jenjang SD pada hari Jumat, 22 November 2024.
Praktik P5 Membuat Totebag Dengan Teknik Ecoprint
Rabu 18 Desember 2024
Praktik P5 membuat Totebag dengan teknik Ecoprint oleh siswa-siswi jenjang SMP dan SMA Homeschooling HSPG Solo.